Minggu, 28 November 2010

muhamedazhar

لا إله إلا الله وأن محمدا رسول الله

3 komentar:

  1. Gaza (arrahmah.com) - Brigade Izzuddin Al Qassam berhasil menembak jatuh helekopter militer Israel saat Israel mengerahkan tentara cadangannya ke Jalur Gaza. Kami berhasil menembak jatuh helikopter milik zionis Israel di perbatasan Gaza," sebagaimana diberitakan di laman islamtoday.

    Pengumuman tersebut disampaikan setelah beberapa hari yang lalu para mujahidin Palestina berhasil menjatuhkan pesawat pengintai milik Israel. Keberhasilan para mujahidin menjatuhkan pesawat milik Israel ini setelah mereka menggunakan senjata anti pesawat.

    "Senjata anti pesawat tersebut akan mentargetkan pesawat milik zionis Israel," tambahnya.

    Penggunaan senjata anti pesawat oleh para mujahidin Palestina tersebut juga dikuatkan oleh salah seorang sumber militer Israel kepada surat kabar Israel, menurut mereka, para mujahidin baru pertama kali ini menggunakan senjata anti pesawat.

    "Penggunaan senjata tersebut adalah yang pertama kalinya pada pekan terakhir ini sejak kami melancarkan serangan ke Jalur Gaza," kutip laman islamtoday.

    Perdana Menteri Israel, Ehud Olmert, menilai penggunaan senjata anti pesawat tersebut merupakan perkembangan yang serius dan sangat membahayakan bagi militernya.(Prince Muhammad/Arrahmah.Com)

    BalasHapus
  2. (Voa-Islam.com) Dalam perjuangan menegakkan diinullah, tak hanya diperlukan kekuatan fisik yang tangguh, tetapi juga sikap mental, akhlak, dan akidah yang lurus, yang bersih dari segala kepentingan duniawi. Perjuangan menegakkan kebenaran harus dimulai dengan perjuangan melawan hawa nafsu dari belenggu syahwat dunia. Itulah yang diterapkan oleh Brigade Izzuddin al-Qassam, sayap militer Hamas dalam merekrut para anggota yang siap menjemput syahid kapan saja. Mereka tak hanya mempunyai mental baja, tapi juga keimanan yang kokoh dan kepribadian yang mulia.


    Kekuatan terbesar brigade ini adalah keyakinannya akan kemenangan, akidah yang lurus, moralitas yang tinggi, dan militansi yang tangguh. Sebuah brigade yang membuat serdadu Zionis, dengan segala peralatannyan yang super canggih, bertekuk lutut!

    Seperti halnya Hamas dan gerakan intifadhahnya yang lahir dari “revolusi masjid” (tsauratul masjid), Brigade Al-Qassam juga lahir dan terbentuk dari tempat yang sama. Para anggota brigade ini adalah orang-orang pilihan, yang direkrut dari para pemuda masjid yang bertebaran di Jalur Gaza dan Tepi Barat. Bagi Brigade al-Qassam, para pemuda masjid yang rajin melaksanakan shalat shubuh berjamaah, jauh dari perbuatan tercela, dan siap dibentuk menjadi syuhada, adalah amunisi paling dahsyat dalam melawan penjajah Zionis.

    Karena itu, para anggota al-Qassam menerapkan disiplin organisasi yang ketat, terutama dalam amalan ibadah harian mereka, termasuk amalan-amalan sunnah yang dianjurkan oleh Rasulullah saw. Kebanyakan anggota dari brigade ini adalah para hafidz (penghapal al-Qur’an) dan orang-orang terdidik. Mereka juga dituntut untuk menghapal minimal hadits-hadits dalam Arba’in an-Nawawi, kitab yang memuat hadits-hadits pilihan. Mereka tak hanya siap secara fisik, tapi juga matang secara ruhani. Mereka menerapkan pola hidup quwwatul jasad, wa quwwatul aqidah, kuat secara fisik, dan kuat secara akidah.

    Sebagai organisasi yang lahir dari para aktivis al-Ikhwan al-Muslimun—sebuah organisasi yang didirikan di Mesir oleh Syekh Hassan al-Banna pada 1928, brigade ini juga menerapkan pola serupa dalam mengadakan pelatihan dan pengkaderan. Lima prinsip yang dipegang oleh al-Ikhwan al-Muslimun, yaitu: Allah tujuan kami, Rasulullah teladan kami, al-Qur’an undang-undang kami, jihad jalan kami, dan mati syahid adalah cita-cita tertinggi kami, juga menjadi prinsip perjuangan brigade ini.

    Pada perang Arab-Yahudi pada Januari 1948, beberapa bulan setelah Majelis Umum PBB, di bawah campur tangan kuat lobi-lobi Zionis di Amerika, pada 29 November 1947 membagi wilayah Palestina berdasarkan kesatuan ekonomi.



    Dalam pembagian wilayah ini, bangsa Yahudi menempati beberapa wilayah tanah Palestina, yaitu: Yaffa, Galilea Timur sampai Lembag Esdraelon, daerah pantai dari Haifa hingga Selatan Yaffa, dan sebagian besar Negeb. Dengan pembagian ini, bangsa Yahudi menguasai 2/3 wilayah Palestina. Sedangkan sisanya, di bagian tengah dan timur Palestina diserahkan ke bangsa Arab. Sementara Yerusalem dan Betlehem di bawah pengawasan pemerintah yang bertanggungjawab langsung kepada PBB.

    Pembagian wilayah ini membuat bangsa Arab marah, sehingga mereka mengirimkan tentaranya untuk menolak pembagian wilayah yang dilakukan oleh Majelis Umum PBB. Apalagi, pembagian wilayah itu jelas-jelas, tak lebih dari upaya pencaplokan Zionis terhadap tanah Palestina. Dalam perang yang dimulai pada bulan Januari 1948 itu, tentara Arab berhasil membumihanguskan perkampungan-perkampungan Yahudi. Selama satu bulan perang berlangsung, 2.500 orang Yahudi tewas.

    BalasHapus
  3. والجليل الشرقي ، والمناطق الساحلية الى الجنوب من حيفا الى يافا ، ومعظم النقب. مع هذا التقسيم ، فإن اليهود يسيطرون على ثلثي فلسطين. والباقي ، في وسط وشرق تسليمه إلى العرب الفلسطينيين. بينما القدس وبيت لحم تحت الإشراف المباشر للحكومة مسؤولة في الامم المتحدة.

    تقسيم هذه المنطقة تجعل العرب الغاضبين ، ولذلك ارسال قوات الى رفض تقسيم الأراضي التي وجهتها الجمعية العامة للامم المتحدة. وعلاوة على ذلك ، فإن تقسيم الأراضي التي من الواضح عدم وجود أكثر من الجهود التي تبذلها الضم الصهيوني للأراضي الفلسطينية. في الحرب التي بدأت في يناير 1948 ، بنجاح الجيوش العربية أحرقت القرية مستوطنة لليهود. خلال شهر واحد من الحرب ، قتل 2500 يهودي.

    BalasHapus