Kamis, 24 Februari 2011



Brigade Al-Qassam: Kami telah Rancang Metode Baru dalam Melawan Zionis

Jumat, 29/10/2010 12:53 WIB | email | print | share
Sayap militer gerakan Islam Hamas, Brigade Izzuddin Al-Qassam mengkonfirmasi bahwa mereka telah menyusun metode dan rencana baru untuk menanggapi aksi pelanggaran yang berulangkali dilakukan zionis Israel di jalur Gaza, namun Brigade Al-Qassam menolak untuk mengungkapkan metode dan rencana baru mereka tersebut.
Juru bicara Brigade Al-Qassam, Abu Ubaidah mengatakan: "Kami telah menyusun metode perlawanan baru dalam menghadapi konflik dengan zionis Israel, di mana metode perlawanan baru ini diharapkan akan mencapai keberhasilan dalam melakukan perlawanan, terutama mengingat ancaman Zionis untuk meluncurkan agresi baru di Gaza," menekankan bahwa ancaman Zionis tidak akan membuat gentar pejuang Palestina, menurut laporan yang dilansir Pusat Media Palestina.
"Setiap proses invasi ke Gaza tidak akan menjadi acara 'piknik' bagi para tentara pendudukan zionis Israel, dan semua faksi pejuang Palestina telah siap untuk merespon dan menanggapi serangan dari pasukan pendudukan Zionis." Abu Ubaidah menambahkan.(fq/imo)
Bentrokan di Isawiyah Menyusul Aksi Protes Warga
[ 04/12/2010 - 12:32 ]

 
Al-Quds – Infopalestina: Bentrokan pecah antara warga Al-Quds dengan pasukan Zionis di distrik Isawiyah Al-Quds menyusul aksi protes yang dilakukan warga bersama aktivis perdamaian lainya.
Sumber local menyabutkan, bentrokan sengit terjadi di pintu masuk sebelah barat distrik yang didahului aksi ratusan masa dari aktivis perdamaian serta warga Al-Quds. Mereka menolak penutupan distrik dan penghancuran sejumlah rumah oleh Israel.
Pasukan Israel menembaki warga dengan bom gas air mata, peluru karet dan timah kea rah warga secara masiv. (asy)

Aleg Hamas: Kondisi Penjara Milisi Abbas Lebih Buruk Ketimbang Penjara Israel
[ 04/12/2010 - 12:16 ]

 
Hebron – Infopalestina: Muhammad Thal, aleg Palestina dari gerakan Hamas yang mendekam di penjara Jericho milik milisi Abbas mengatakakan, di penjara ini, semua bentuk rasialisme ada. Penjara Jericho satu ruangan hanya muat untuk satu orang.
Dalam pernyataan persnya, Jum’at (3/12) ia mengatakan, sejumlah tawanan menderita berkepanjangan. Kondisi mereka lebih buruk dari pada berada di penjara Zionis. Aparat keaman dan milisi Abbas senantiasa melakukan tindakan tindak penganiayaan terhadap pejuang perlawanan di Tepi Barat. Mereka adalah hakim, al-gojo dan sipir penjara secara bersamaan.
Ia juga mengisyaratkan, apa yang terjadi saat merupakan pelanggaran terhadap semua undang-undang dan peraturan kemanusiaan. Ia minta semua yayasan dan lembaga HAM mendesak otoritas untuk menghentikan penderitaan para tawanan di dalam penjara. (asy)
 
Amerika Persenjatai Israel, Deklarasi Perang
[ 03/12/2010 - 02:18 ]

 
Dr. Abdul Athi Muhammad
Salah jika Amerika mempersenjatai Israel yang seharusnya ia harus memberikan sanksi kepada pemerintah Netenyahu karena mundur dari janjinya dalam perundingan langsung dengan otoritas Palestina. Netanyahu sendiri ngotot tidak memperpanjang pembekuan pemukiman yahudi. Ada informasi bahwa pemerintah Obama berniat memberikan rangsangan mendorong pemerintah Israel agar segera mengakhiri konflik dengan pihak Palestina. Rangsangan itu berupa pembekalan senjata canggih sehingga Israel merasa aman dalam menerapkan langkah solusi akhir. Rangsangan menurut Amerika seharusnya menjadikan pemerintah Netanyahu untuk membekukan pemukiman. Namun itu tidak dilakukan. Akhirnya, rangsangan itu hanyak tinggal daftar penekan semata. Akhirnya, AS menjadikannya sebagai sarana tekanan kepada Israel sebelum masuk perundingan lanjutan karena hal itu dianggap menjadi jaminan Israel menyepakati pembekuan pemukiman tiga bulan ke depan.
Pembekalan senjata AS kepada Israel menunjukkan pemerintah paman sam itu percaya kepada Israel akan menuju jalan perdamaian di Timteng. Padahal sebenarnya, pemberian senjata dan pembekuan pemukiman itu menegaskan bahwa Obama mundur secara terus menerus dari janji-janjinya kepada pihak terkait terutama Arab dan Palestina. Sebelumnya, AS ketika Obama baru naik pemerintah ngotot agar Israel menghentikan pemukiman yahudi dua tahun lalu. Kemudian mundur dan minta otoritas Palestina berunding tanpa syarat penghentian pemukiman. Ketika urusan semakin meruncing, sementara perundingan tidak beranjak dari tempatnya, AS berjanji kepada Palestina secara lisan akan menekan Israel agar membekukan pemukiman. Dari sana kemudian pihak Arab (prakarsa perdamaian Arab) memberikan tenggang kepada Amerika dan tidak mengumumkan penarikannya dari proses perundingan damai. Agar Obama mengembalikan kredibilitasnya setelah dituding gagal mengatur proses perundingan antara Palestina – Israel, maka AS mampu memperoleh persetujuan dari Netanyahu agar membekukan permukiman selama tiga bulan dengan rangsangan pembekalan senjata canggih (20 pesawat siluman AS) yang belum pernah dipakai pasukan udara Israel senilai 3 milyar dolar.
Dalam proses perundingan mungkin ini dianggap langkah maju karena Netanyahu akan mengikuti syarat memulai perundingan. Dalam dalam pengertian arah politik penilai perundingan, ini justru langkah ke belakang. Obama justru memberikan upah kepada pihak penebar permusuhan untuk menghalangi perundingan.
Ini jelas keberpihakan terang-terangan AS kepada Israel yang dimanja atau AS tidak butuh pembenar ketika membekali Israel dengan senjata. Sebab itu yang dilakukan sejak Israel berdiri tahun 1948 karena faktor yang sudah dipahami dunia Arab.
Ini berarti, keputusan Amerika mempersenjatai Israel sudah pasti AS berpihak memilih kepada pilihan perang dan bukan pilihan damai. Artinya, ia bertindak dengan tindakan yang berlawanan dengan apa yang seharusnya dikerjakan sesuai dengan permintaah timur tengah yakni mewujudkan perdamaian, bukan hanya antara Israel dan Palestina. Jika diangap benar bahwa senjata akan memberikan keamanan bagi yang diberinya yakni Israel, maka pada saat yang sama Israel bisa menggelar perang. Apalagi bagi negara penjajah yang tidak pernah ragu-ragu dalam menggelar perang di kawasan timteng. Apalagi pejabat-pejabat militer Israel belakangan menegaskan dalam banyak kesempatan bahwa suasana tenang saat ini dikawasan adalah suasana yang sudah didahului “angin puyuh” dan bahwa perang pasti akan terjadi bahkan akan lebih mematikan. Mempersenjatai Israel saat ini sama artinya memberikan lampu hijau agar menggelar perang, atau paling gak menyiapkannya.
Pemerintah Obama saat ini seirama dengan perkembangan terbaru di latar politik AS setelah Demokrat kalah mutlak di Kongres dan Republikan kembali menguat yang menolak menekan Israel dan lebih memilih bahasa perang dan kekuatan senjata dengan dukungannya yang kuat kepada Israel. Republikan kini sedang mempersiapkan arena Amerika untuk kepentingannya. (bn-bsyr)
Haneya: Selamat Kepada Qatar Sebagai Tuan Rumah Piala Dunia 2022
[ 03/12/2010 - 02:37 ]

 
Gaza-Infopalestina: PM Palestina di Gaza, Ismail Haneya, menyampaikan ucapan selamat kepada Amir Negara Qatas, Syaikh Hamad bin Khalifah Alu Tsani dan PM Syaikh Hamad bin Jasim Alu Tshani serta rakyat dan pemerintah Qatas serta Komite Olahraga atas terpilihnya Qatas sebagai tuan rumah penyelenggara piala dunia 2022.
Presiden FIFA, Joseph Blatter mengumumkan pada hari Kamis (2-12) di Zirok, kemenangan proposal Qatar untuk menjadi tuan rumah piala dunia 2022, setelah bersaing ketat dengan sejumlah Negara termasuk Amerika Serikat.
Dalam surat yang dikirimkan kepada Pemimpin Qatar, Haneya turut berbahagia atas kemenangan Qatar menerima kehormatan ini, Haneya berharap Qatar dapat menyukseskan turnamen ini. (qm)

cetakan E-Mail
Warga Palestina Laksanakan Shalat Jum’at di Al-Aqsh Dibawah Penjagaan Ketat
[ 04/12/2010 - 03:03 ]

 
Al-Quds – Infopalestina: Ribuan warga Palestina kemarin, Jum’at (3/12) melaksanakan shalat jum’at di masjid Al-Aqsha dan pelatarannya, walau penjajah Israel memperketat penjagaanya disemua sudut kota, distruk Kota Lama dan di sekitar Masjid Al-Aqsha.
Dalam ceramahnya, Syaikh Muhammad Husain menyerukan kaum muslimin tetap teguh melindungi tempat suci ini, apalagi dalam menghadapi serangan dan ancaman dari agresi Zionis. Pada saat yang sama, puluhan warga melakukan shalat jum’at di tenda penampungan depan kantor Palang Merah Internasional Syaikh Jarrah, tempat dimana para aleg Palestina bertahan dari ancaman devortasi Zionis.
Demikian juga para khotib yang ada disejumlah masjid mendorong kaum muslimin khususnya bahwa tempat suci ummat, tidak akan menjadi korban selama dijaga secara sungguh-sungguh dengan segenap jiwa dan raga kita. Pada saat yang sama mereka meminta kaum muslimin merapatkan barisan dan menghenikan perpecahan dalam rangka penghormatan kepada Allah dan Al-Aqsha serta Al-Quds, dimana Israel berbacu untuk meyahudikan tempat ini dan mengusir penduduknya.
Sebelumnya, penjajah Israel telah menyebarkan personilnya di seluruh perbatasan Al-Quds. Di jalan-jalan baik protocol maupun jalan arteri. Baik di dalam Kota Lama maupun di luarnya. Mereka memasang blockade-blokade perlintasan dan menghentikan para pemuda serta memeriksa identitas mereka, bahkan menahan puluhan KTP warga hingga selesai pelaksanaan shalat.
Kebijakan terakhir ini, muncul setelah kemarin Israel menutup akses ke Masjid Al-Aqsha, mereka hanya mengizinkan masuk bagi warga ang umurnya lebih dari 40 tahun, bersamaan dengan dibolehkanya puluhan yahudi radikal yang berlalu lalang di sekitar pelataran masjid, bahkan berusaha untuk melakukan ritual keagamaan mereka menyusul peringatah hari Hanuka, penyucian Haikal.
Di pihak lain, komisi Al-Quds di departemen wakaf dan urusan agama mengecam tindakan pasukan Zionis yang menutup akses ke masjid Al-Aqsha. (asy)
Impian Sang Mujahid
hari demi hari kami terus menunggu dan menunggu kami coba bersabar untuk menunggu bantuan dari saudara-saudara kami
tapi mereka terlalu takut melawan tentara zionis yang amat banyak dan para sekutunya seperti amerika,britania,dan belum termasuk anggota PBB lain tapi kami coba terus menerus untuk melawan tapi tetap sia-sia mereka terlalu kuat karna itu banyak negara yang berhianat pada PBB atau UN mereka membantu kami karna kesamaan keyakinan dan melihat keprihatinan negara islam mereka akan membantu (itu masih janji) banyak negara yang membantu kami seperti indonesia,oman,jordan,iran,iraq dan lain-lain tapi mereka tidak pernah datang entah apa yang mereka lakukan di negara tetangga kami untuk berlindung seperti di libanon dan syra kami mohon berikanlah banruan pada kami.