Brigade Al-Qassam: Kami telah Rancang Metode Baru dalam Melawan Zionis
Sayap  militer gerakan Islam Hamas, Brigade Izzuddin  Al-Qassam mengkonfirmasi  bahwa mereka telah menyusun metode dan rencana  baru untuk menanggapi  aksi pelanggaran yang berulangkali dilakukan  zionis Israel di jalur  Gaza, namun Brigade Al-Qassam menolak untuk  mengungkapkan metode dan  rencana baru mereka tersebut.Juru bicara Brigade Al-Qassam, Abu Ubaidah mengatakan: "Kami telah menyusun metode perlawanan baru dalam menghadapi konflik dengan zionis Israel, di mana metode perlawanan baru ini diharapkan akan mencapai keberhasilan dalam melakukan perlawanan, terutama mengingat ancaman Zionis untuk meluncurkan agresi baru di Gaza," menekankan bahwa ancaman Zionis tidak akan membuat gentar pejuang Palestina, menurut laporan yang dilansir Pusat Media Palestina.
"Setiap proses invasi ke Gaza tidak akan menjadi acara 'piknik' bagi para tentara pendudukan zionis Israel, dan semua faksi pejuang Palestina telah siap untuk merespon dan menanggapi serangan dari pasukan pendudukan Zionis." Abu Ubaidah menambahkan.(fq/imo)
Bentrokan di Isawiyah Menyusul   Aksi Protes Warga  |         
| [ 04/12/2010 - 12:32 ] | 
                         |        
|             Al-Quds – Infopalestina:   Bentrokan pecah antara warga Al-Quds dengan pasukan Zionis di distrik   Isawiyah Al-Quds menyusul aksi protes yang dilakukan warga bersama   aktivis perdamaian lainya.  Sumber  local  menyabutkan, bentrokan sengit terjadi di pintu masuk sebelah  barat  distrik yang didahului aksi ratusan masa dari aktivis perdamaian  serta  warga Al-Quds. Mereka menolak penutupan distrik dan penghancuran   sejumlah rumah oleh Israel.  Pasukan   Israel menembaki warga dengan bom gas air mata, peluru karet dan timah   kea rah warga secara masiv. (asy)  | 
Aleg Hamas: Kondisi Penjara   Milisi Abbas Lebih Buruk Ketimbang Penjara Israel  |        
| [ 04/12/2010 - 12:16 ] | 
                         |        
|             Hebron – Infopalestina:   Muhammad Thal, aleg Palestina dari gerakan Hamas yang mendekam di   penjara Jericho milik milisi Abbas mengatakakan, di penjara ini, semua   bentuk rasialisme ada. Penjara Jericho satu ruangan hanya muat untuk   satu orang.  Dalam pernyataan  persnya,  Jum’at (3/12) ia mengatakan, sejumlah tawanan menderita  berkepanjangan.  Kondisi mereka lebih buruk dari pada berada di penjara  Zionis. Aparat  keaman dan milisi Abbas senantiasa melakukan tindakan  tindak  penganiayaan terhadap pejuang perlawanan di Tepi Barat. Mereka  adalah  hakim, al-gojo dan sipir penjara secara bersamaan.  Ia juga mengisyaratkan, apa yang terjadi saat   merupakan pelanggaran terhadap semua undang-undang dan peraturan   kemanusiaan. Ia minta semua yayasan dan lembaga HAM mendesak otoritas   untuk menghentikan penderitaan para tawanan di dalam penjara. (asy)  | 
            
            
            
            
            
          
            
Tidak ada komentar:
Posting Komentar